Triaspolitica.net : Korban tewas akibat gempa besar yang melanda Turki dan Suriah mencapai angka 11.200 orang ketika tim penyelamat terus berupaya untuk menyelamatkan korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan dengan musim dingin yang menyelimuti.
Badan Otoritas Kebencanaan Turki (AFAD) pada Rabu, (8/2/2023) mengatakan 8.574 orang tewas di Turki dan 2.662 di Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 SR pada Senin, (6/2/2023), sehingga totalnya menjadi 11.236 orang meninggal dunia, sementara itu lebih dari puluhan ribu mengalami luka-luka. Jumlah korban tewas tampaknya akan terus meningkat secara signifikan dengan ribuan anak kemungkinan telah meninggal.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi. Tetapi penduduk di beberapa kota Turki yang rusak menyuarakan kemarahan dan keputus-asaan atas apa yang mereka katakan sebagai tanggapan yang lambat dan tidak memadai dari pihak berwenang terhadap gempa paling mematikan yang melanda Turki sejak 1999.
“Bahkan tidak ada satu orang pun di sini. Kami berada di bawah salju, tanpa rumah, tanpa apapun. Apa yang harus saya lakukan, ke mana saya bisa pergi?” kata Murat Alinak, yang rumahnya di Malatya telah runtuh dan kerabatnya hilang.
Gempa berkekuatan 7,8 pada Senin, diikuti beberapa jam kemudian oleh gempa kedua yang hampir sama kuatnya, meruntuhkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit, sekolah dan apartemen, melukai puluhan ribu orang, dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah utara.
Petugas penyelamat berjuang untuk mencapai beberapa daerah yang paling parah, tertahan oleh jalan yang hancur, cuaca buruk dan kurangnya sumber daya dan alat berat. Beberapa daerah tanpa bahan bakar dan listrik.
Dengan sedikit bantuan langsung, penduduk mengambil puing-puing kadang-kadang bahkan tanpa alat berat dengan putus asa sambil mencari korban yang selamat.
Erdogan menyatakan 10 provinsi Turki sebagai zona bencana dan memberlakukan keadaan darurat selama tiga bulan ke depan. Pemerintah membuka hotel di pusat pariwisata Antalya untuk menampung orang-orang yang terkena dampak gempa. (DH/MTD)