TriasPolitica.net : Nama Imane Khelif mencuat seiring berlangsungnya Olimpiade Paris 2024. Imane Khelif jadi sosok pembicaraan banyak orang saat ia bertanding melawan Angela Carini dari Italia. Khelif hanya butuh waktu kurang dari satu menit untuk membuat Carini menyerah.
Setelah pertandingan usai, Carini menyatakan ia belum pernah mendapatkan pukulan sekeras yang dirasakan saat bertarung melawan Khelif dalam hidupnya. Hasil itu kemudian memunculkan kontroversi. Banyak pihak yang menyatakan keraguan terhadap gender Imane Khelif. Nama Imane Khelif pun jadi pembicaraan banyak orang.
Hal inilah yang dialami oleh Carini setelah dikalahkan Khelif dan merasa tidak terima karena menganggap Khelif adalah pria. Tentunya hal tersebut langsung mendapat perhatian dari warganet yang langsung mendirikan tagar #IStandWithAngelaCarini.
Bantahan lalu muncul dari pihak Aljazair dan sejumlah pihak lainnya. Imane Khelif dinyatakan dilahirkan sebagai perempuan sekaligus menepis isu transgender yang langsung beredar usai laga tersebut berlangsung.
Namun, apakah benar jika Khelif adalah transgender? Berikut ini terdapat sederet fakta menarik tentang Imane Khelif yang perlu diketahui.
1. Lahir dan Besar Dalam Keluarga Sederhana
Wanita dengan panggilan Khelif ini lahir 25 tahun yang lalu, tepatnya pada 12 Maret 1999 di Tiaret. Ia tumbuh sebagai gadis cantik dalam keluarga sederhana.
Khelif menemukan kecintaannya pada dunia tinju di usia muda. Ketertarikannya pada olahraga sejak dini telah menjadi landasan bagi kesuksesaanya di masa depan.
2. Bakat Alami Sejak Kecil
Di usianya yang terbilang cukup muda, yakni 14 tahun, Khelif telah memasuki klub tinju. Dengan bakat alami yang tumbuh bersama dengan usianya, ia telah membuktikan kepada dunia bahwa dirinya mampu melakukan hal tersebut.
Hingga kemudian, pelatihanya Khelif pun menyadari bakat alami yang menonjol di dalam diri Khelif. Melihat hal ini, pelatihnya membantunya dalam menekuni olaharaga tinju dengan serius.
3. Mendapat Gelar Juara di Usia 18 Tahun
4 tahun kemudian, disaat usia Imane menginjak 18 tahun, Khelif telah berhasil mendapatkan gelar Juara Nasional Aljazair. Tentunya prestasi ini menandai tonggak sejarah penting dalam karirnya dan membuka pintu baginya untuk bersaing dalam tingkat internasional.
4. Mengalahkan Lawan dalam 46 Detik
Lalu pada baru baru ini, Khelif bertarung melawan atlet tinju asal Italia, Angelia Carini di babak 16 besar Olimpiade Paris 2024 pada 1 Agustus. Khelif kemudian berhasil mengalahkan Carini hanya dalam 46 detik.
Saat pertandingan berlangsung, Khelif melayangkan pukulan pertama yang mengagumkan hingga membuat tali pelindung kepala Carini copot. Selang berapa detik kemudian, Imane menghantam dagu Carini hingga berdarah.
5. Olimpiade Paris 2024 bukan Olimpiade pertama Imane Khelif. Ia pernah bertarung di Tokyo 2020. Saat itu Khelif lolos ke perempat final namun kalah dari wakil Irlandia, Kellie Harrington dengan skor telak 5-0.
Juru bicara IOC Mark Adams menegaskan bahwa tidak ada kasus transgender dalam riwayat Khelif.
"Dia terlahir sebagai wanita, terdaftar sebagai wanita, hidup sebagai wanita, bertinju sebagai wanita, dan memiliki paspor sebagai wanita. Ini bukan kasus transgender," tutur Mark Adams.
6. Imane Khelif merebut medali perak Kejuaraan Dunia IBA 2022. Namun di 2023, IBA mendiskualifikasi Imane Khelif dari laga perebutan medali emas. Mereka menyatakan Imane Khelif 'tidak memenuhi kriteria kelayakan yang dibutuhkan' dan 'terbukti memiliki keunggulan kompetitif dibanding petinju wanita lain'. Selain Imane Khelif, IBA juga mendiskualifikasi Lin Yu Ting dari Taiwan.
7. IOC menolak tes tersebut dan menyatakan hal itu sebagai perbuatan yang sewenang-wenang. IOC menyatakan dua petinju itu didiskualifikasi IBA tanpa proses hukum. IBA sendiri saat ini sedang dicabut statusnya sebagai badan tinju resmi untuk Olimpiade.
Carini sudah meminta maaf atas kontroversi yang muncul. Ia menghormati keputusan IOC.
"Saya meminta maaf untuk lawan saya. Bila IOC menyatakan dia bisa bertanding, saya menghormati keputusan itu," kata Carini.
Bahkan juru bicara IOC Mark Adams mengatakan bahwa Khelif merupakan seorang wanita. Dan Khelif tidak menyalahi peraturan pertandingan. ***
*Dirangkum dari berbagai sumber