Bekasi – Istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah mendapat teguran terkait keputusannya menginap di hotel saat masyarakat Kota Bekasi menghadapi bencana banjir. Permintaan maaf tersebut disampaikan Wiwiek saat ditemui di Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Kamis (6/3/2025).
“Saya mohon maaf kepada Pak Gubernur atas merebaknya isu ini,” ujar Wiwiek.
Wiwiek menegaskan bahwa keputusannya untuk menginap di hotel bukan berarti dirinya tidak memiliki empati terhadap penderitaan warga yang terdampak banjir. Ia juga membantah bahwa tindakannya bertujuan mencoreng nama baik Kota Bekasi. Menurutnya, ia terpaksa mengungsi ke hotel karena kediamannya di Kemang Pratama turut terdampak banjir pada Selasa (3/3/2025).
“Saat itu kejadiannya, saya hanya sebentar saja di hotel tersebut, karena memang harus evakuasi diri, sebab rumah saya juga terkena banjir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wiwiek menyatakan akan mengevaluasi keputusannya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Ia pun berjanji untuk lebih peka terhadap situasi yang dihadapi masyarakat.
“Saya berharap ini menjadi evaluasi bagi saya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegur Wiwiek Hargono terkait keputusannya menginap di hotel setelah rumahnya terdampak banjir akibat luapan Sungai Bekasi. Menurut Dedi, sebagai pasangan kepala daerah, Wiwiek seharusnya menunjukkan empati dengan merasakan langsung penderitaan warga yang terdampak.
“Kepada seluruh pejabat di mana pun berada, ya hari ini istri pejabat, mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita oleh masyarakat,” ujar Dedi di Kantor BPK Jabar, Rabu (5/3/2025). “Pada saat masyarakat mendapat musibah, pejabat dan istri pejabat harus berada di tengah-tengah masyarakat,” lanjutnya.
Meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi terhadap istri Wali Kota Bekasi, Dedi menegaskan bahwa pihaknya dapat melakukan pembinaan bagi pejabat maupun pasangan pejabat yang dinilai kurang menunjukkan empati.
“Sebagai Gubernur, saya bisa melakukan pembinaan berupa teguran. Melalui media ini, saya menyampaikan teguran kepada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat,” tegasnya.