Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ini Penjelasan Ajudan soal Penyakit Kulit yang Diderita Jokowi

Jakarta – Penampilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan menjadi sorotan publik usai kulit wajahnya tampak mengalami perubahan. Perubahan tersebut memunculkan berbagai spekulasi, termasuk dugaan bahwa Presiden ke-7 RI itu menderita penyakit autoimun langka, Stevens-Johnson Syndrome (SJS). Menanggapi hal tersebut, ajudan Presiden, Komisaris Polisi (Kompol) Syarif Muhammad Fitriansyah, angkat bicara.

Dalam keterangannya pada Minggu (22/6/2025), Syarif membenarkan bahwa terdapat perubahan visual pada kulit wajah Jokowi. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi fisik Presiden secara umum tetap baik dan tidak mengalami gangguan kesehatan serius.

“Kalau memang secara visual kita bisa lihat ya, kulit Bapak memang agak berubah. Tapi secara fisik, oke beliau. Nggak ada masalah,” kata Syarif.

Meskipun demikian, ketika ditanya mengenai isu penyakit autoimun Stevens-Johnson Syndrome, Syarif memilih tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa penjelasan detail mengenai kemungkinan penyakit tersebut sebaiknya disampaikan langsung oleh dokter yang menangani.

“Nah, itu mungkin dokter nanti yang lebih detail menjelaskan (disebut kena autoimun),” ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan bahwa ia mengalami alergi sepulang dari kunjungan kenegaraan ke Vatikan. Namun, pernyataan ini belum meredakan spekulasi di media sosial, yang menyebut Presiden mengalami kondisi medis serius seperti SJS.

Mengenal Stevens-Johnson Syndrome

Stevens-Johnson Syndrome merupakan penyakit kulit langka namun serius yang umumnya disebabkan oleh reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Gejala awalnya menyerupai flu, kemudian diikuti oleh ruam menyakitkan yang menyebar dan menyebabkan lepuh pada kulit serta selaput lendir.

Dikutip dari laman Johns Hopkins, SJS termasuk kondisi darurat medis yang biasanya membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Penanganan utamanya mencakup menghentikan penyebab (biasanya obat), perawatan luka, pengendalian nyeri, serta pencegahan komplikasi selama proses regenerasi kulit.

Beberapa kelompok yang berisiko tinggi mengalami SJS antara lain:

  • Individu yang memiliki riwayat reaksi obat tertentu

  • Penderita HIV/AIDS

  • Pasien dengan sistem imun lemah, termasuk yang menjalani kemoterapi

  • Orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat SJS

Selain obat-obatan seperti antibiotik, antikonvulsan, dan antiinflamasi, SJS juga dapat dipicu oleh infeksi virus seperti flu atau herpes, terutama pada anak-anak.

Dampak SJS terhadap Mata dan Penglihatan

Salah satu komplikasi serius dari SJS adalah dampaknya terhadap kesehatan mata. Beberapa gangguan yang kerap muncul meliputi konjungtivitis, ulserasi kelopak mata, iritis, lepuh pada kornea, hingga perforasi kornea yang dapat menyebabkan kebutaan permanen. Setelah fase akut, bekas luka pada konjungtiva dan kornea kerap menimbulkan penurunan tajam penglihatan.

Doa dan Dukungan untuk Presiden

Di tengah berbagai spekulasi, masyarakat tetap menunjukkan dukungan dan doa untuk kesembuhan Presiden Jokowi, terutama bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-64. Meski belum ada pernyataan resmi dari tim medis kepresidenan, publik berharap kondisi kesehatan Jokowi tetap terjaga dan pulih seperti sediakala. (DL/GPT)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram TriasPolitica.net, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Ads Bottom

Copyright © 2023 - TriasPolitica.net | All Right Reserved