Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kenapa Hari Raya Idul Adha 1444 H Potensi Berbeda Antara Pemerintah dengan Muhammadiyah? Begini Penjelasannya


TriasPolitica.net :
Hari Raya Idul Adha 1444 H diprediksi berpotensi berbeda. PP Muhammadiyah sudah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Sedangkan Pemerintah kemungkinan menetapkannya pada Kamis, 29 Juni 2023.

Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H, disebutkan Hari Raya Iduladha atau 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Keputusan ini berdasarkan kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan perhitungan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu sangat potensial berbeda dengan Kementerian Agama. Sebab, tinggi hilal pada 29 Zulkaidah 1444 H kurang dari 3 derajat.

Perbedaan penetapan itu terjadi karena perbedaan metode penetapan Awal Bulan Hijriyah yang dianut oleh pemerintah dengan organisasi Islam PP Muhammadiyah.

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004, pemerintah memutuskan untuk menggabungkan dua metode penentuan awal bulan Qamariyah, yaitu hisab (perhitungan) dan rukyat (pemantauan) dalam menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Metode ini mengharuskan pemerintah untuk terlebih dahulu melakukan perhitungan astronomi terkait posisi hilal pada hari ke-29 bulan berjalan. Selanjutnya, pemerintah perlu melakukan pemantauan hilal pada saat matahari terbenam pada hari yang sama.

Jika posisi hilal telah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Singapura, dan Malaysia (MABIMS) yakni hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat, maka dapat disimpulkan bahwa pergantian bulan Hijriyah telah terjadi.

Sedangkan PP Muhammadiyah, memilih untuk hanya menggunakan metode hisab wujudul hilal dalam menetapkan awal bulan Hijriyah.

Melalui metode tersebut, pergantian bulan terjadi apabila pada hari ke-29 bulan berjalan telah terpenuhi tiga syarat, yaitu ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam dan bulan masih berada di atas ufuk pada saat matahari tenggelam.

Berdasarkan ilmu hisab, ijtimak menjelang Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Ahad, tanggal 18 Juni 2023 M bertepatan dengan tanggal 29 Dzul Qa’dah 1444 H sekitar pukul 11.37 WIB. Pada saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 0° 11,78’ (nol derajat sebelas koma tujuh puluh delapan menit) sampai 2° 21,57’ (dua derajat dua puluh satu koma lima puluh tujuh derajat menit) dengan sudut elongasi antara 4,39° (empat koma tiga puluh sembilan derajat) sampai 4,93° (empat koma sembilan puluh tiga derajat).

Jika posisi hilal telah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Singapura, dan Malaysia (MABIMS) yakni hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat, maka dapat disimpulkan bahwa pergantian bulan baru telah terjadi. ***

Indonesian Islamic News Agency (IINA)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - TriasPolitica.net | All Right Reserved