Ketegangan Iran-Israel memicu gelombang solidaritas dari sejumlah negara besar dunia. Dukungan terhadap Iran mengalir dari Pakistan, China, Rusia hingga Korea Utara, menyusul meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Teheran, 21 Juni 2025 — Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat, dengan kedua negara masih saling menembakkan rudal dalam beberapa pekan terakhir. Situasi ini menarik perhatian komunitas internasional, termasuk negara-negara besar yang mulai secara terbuka menyatakan dukungan terhadap Iran dan mengecam aksi Israel, terutama jika Amerika Serikat memutuskan ikut terlibat secara militer di pihak Tel Aviv.Jika AS Ikut Perang Bersama Israel, Negara Ini Nyatakan Siap Bantu Iran: Rusia, Pakistan, China, Korea Utara
Sejumlah negara, mulai dari Pakistan, China, Rusia, hingga Korea Utara telah menyatakan solidaritas mereka kepada Republik Islam Iran, baik melalui pernyataan resmi maupun tindakan diplomatik. Berikut rangkuman posisi dan sikap negara-negara tersebut:
Pakistan: Seruan Persatuan Dunia Islam
Pakistan menjadi salah satu negara yang paling vokal menyuarakan dukungan terhadap Iran. Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, dalam pidatonya di hadapan Majelis Nasional, menyerukan agar negara-negara Muslim bersatu menghadapi agresi Israel.
“Israel telah menyerang Iran, Yaman, dan Palestina. Jika negara-negara Muslim tidak bersatu sekarang, maka masing-masing kita akan menghadapi nasib serupa,” tegas Asif seperti dikutip Anadolu.
Asif juga mendesak negara-negara Muslim yang masih memiliki hubungan diplomatik dengan Israel agar segera memutuskannya, serta mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk segera menggelar sidang darurat guna merumuskan langkah strategis bersama.
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Far, turut mengecam serangan Israel dan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran. Ia menegaskan bahwa Pakistan akan berdiri bersama pemerintah dan rakyat Iran di berbagai forum internasional.
China: Kecaman terhadap Israel dan Dukungan terhadap Kedaulatan Iran
China juga menunjukkan dukungan terhadap Iran melalui percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dengan Menlu Iran Abbas Araghchi dan Menlu Israel.
Dalam pernyataan resminya, Wang menyatakan bahwa China mendukung Iran dalam menjaga kedaulatan nasional serta keselamatan rakyatnya. Ia juga mengecam serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran yang dinilai melanggar norma dasar hubungan internasional.
China, yang selama ini merupakan mitra dagang utama Iran dan pembeli besar minyak Iran, memperingatkan bahwa tindakan Israel menciptakan preseden berbahaya dengan potensi konsekuensi yang menghancurkan.
Rusia: Tawarkan Diri sebagai Mediator
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan keprihatinannya atas eskalasi konflik di Timur Tengah dan menawarkan peran sebagai mediator antara Iran dan Israel.
“Kita semua harus bersama-sama mencari jalan untuk menghentikan pertempuran dan membuka ruang kesepakatan antara kedua pihak,” ujar Putin dalam konferensi persnya.
Meskipun tidak secara eksplisit menyatakan dukungan militer terhadap Iran, Rusia menegaskan komitmennya dalam kerja sama sipil, termasuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr yang dibangun oleh perusahaan Rusia, Rosatom, dengan lebih dari 200 teknisi Rusia saat ini berada di lokasi.
Korea Utara: “Iran Tidak Sendiri”
Pernyataan paling tegas datang dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, yang menyatakan bahwa Iran tidak akan dibiarkan menghadapi konflik ini sendirian.
“Iran tidak sendiri dalam perang ini. Tentara Korea Utara telah dinaikkan ke tingkat kesiapan tempur tinggi. Kami tidak meninggalkan sekutu kami di masa sulit,” ujar Kim dalam pernyataan resminya yang dikutip media Bangladesh.
Kim juga mengkritik kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang dinilai sebagai pemicu kekerasan global dan menyatakan dukungan penuh terhadap Iran dalam menghadapi tekanan dan agresi militer.
Dukungan terbuka terhadap Iran dari beberapa kekuatan besar dunia ini menjadi penanda bahwa konflik Iran-Israel berpotensi membesar menjadi konflik regional bahkan global. Jika Amerika Serikat benar-benar terlibat di pihak Israel, tidak menutup kemungkinan negara-negara seperti Pakistan, China, Rusia, dan Korea Utara akan mengambil langkah lebih konkret untuk membela Iran.
Situasi ini menambah kekhawatiran dunia internasional akan pecahnya perang besar di Timur Tengah, yang dampaknya bisa meluas ke berbagai belahan dunia. Komunitas internasional dihadapkan pada tantangan besar untuk segera mendorong solusi damai dan diplomatik guna mencegah eskalasi yang lebih luas. (DL/GPT)