TriasPolitica.net : Doha – Qatar menyatakan masih menunggu respons resmi dari Israel terkait proposal gencatan senjata dan pertukaran tawanan di Gaza, meski Hamas telah lebih dari sepekan lalu menyatakan kesediaannya menerima kerangka kesepakatan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari menegaskan bahwa hingga kini belum ada jawaban dari pihak Israel. “Kami masih menunggu jawaban. Pernyataan-pernyataan yang kami dengar saat ini tidak memberi kami keyakinan,” ujarnya dalam konferensi pers rutin, pada Selasa (26/8/2025).
Proposal terbaru yang diajukan mediator, yakni Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, mencakup gencatan senjata selama 60 hari serta pertukaran bertahap tawanan Israel dengan tahanan Palestina. Namun, Israel disebut tetap bersikukuh bahwa semua tawanan di Gaza harus dibebaskan sekaligus.
Hamas pekan lalu telah menyatakan menerima usulan tersebut setelah perundingan di Kairo. Menurut Qatar, isi proposal itu tidak jauh berbeda dengan versi sebelumnya yang pernah disetujui Israel, dengan mengacu pada rancangan yang pertama kali diajukan utusan AS Steve Witkoff.
Namun, di tengah penantian respons Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu justru menginstruksikan negosiasi baru untuk “pembebasan seluruh tawanan dan mengakhiri perang dengan syarat yang dapat diterima Israel.” Netanyahu juga menegaskan rencana militer Israel untuk melancarkan ofensif baru merebut Gaza City.
Menanggapi hal itu, Al-Ansari menilai pernyataan di luar jalur perundingan formal sebagai “sekadar manuver politik.” Ia menegaskan, “Tanggung jawab kini berada di pihak Israel untuk menanggapi tawaran yang ada di meja perundingan.”
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Qatar tidak melihat adanya “arah positif” dari eskalasi militer terbaru di Gaza, khususnya terkait rencana ofensif Israel.
Sumber : Arabnews | Weblink : https://www.arabnews.com/node/2613079/middle-east