Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ini Kata Bos BI dan OJK Soal Menkeu Purbaya Taruh Rp 200 T di Bank Himbara

Jakarta, 18 September 2025 — Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut positif kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menempatkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun di bank-bank milik negara (Himbara). Kebijakan ini dinilai memperkuat likuiditas perbankan sekaligus mendukung pertumbuhan kredit.

Gubernur BI Perry Warjiyo menilai langkah tersebut sejalan dengan arah kebijakan fiskal yang lebih ekspansif. “Kami menyambut baik kebijakan fiskal yang lebih ekspansif, termasuk pemindahan dana pemerintah yang semula ada di Bank Indonesia kepada perbankan untuk menambah likuiditas,” ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI secara daring, Rabu (17/9/2025).

Menurut Perry, BI juga terus melakukan ekspansi likuiditas. Salah satunya dengan menurunkan penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 200 triliun, dari Rp 916 triliun pada Januari 2025 menjadi Rp 720 triliun per Agustus 2025.

Senada, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun telah menambah ruang likuiditas bank untuk menyalurkan kredit. Data menunjukkan, alat likuid per dana pihak ketiga (AL/DPK) naik dari 22,53% menjadi 24,2%, sementara alat likuid per non-core deposit (AL/NCD) meningkat dari 99,81% menjadi 107,10%.

“Loan to Deposit Ratio (LDR) semakin menurun menjadi 85,34% yang diakibatkan oleh penambahan dana dari pemerintah pada 12 September 2025,” kata Dian saat rapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (17/9).

Per Agustus 2025, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing tercatat sebesar 7,56% dan 8,51% secara tahunan (yoy). Sementara itu, LDR perbankan berada di level 86,3%. Kredit korporasi menjadi motor utama pertumbuhan kredit dengan kenaikan 9,59% yoy, mendominasi 52,80% dari total kredit.

Di sisi lain, kredit UMKM tumbuh signifikan hingga 81,82% yoy, namun porsinya masih di bawah 20% dari total kredit sejak awal 2025, dengan tren menurun menjadi 18,61%. Secara bulanan, kredit UMKM dan korporasi terkontraksi masing-masing 0,45% dan 0,51%, sementara kredit konsumtif justru tumbuh 0,61% month-to-month.

Adapun penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun tersebut dialokasikan ke lima bank pelat merah. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk masing-masing mendapat kucuran deposito sebesar Rp 55 triliun. Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menerima Rp 25 triliun, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk memperoleh Rp 10 triliun. *

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram TriasPolitica.net, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Ads Bottom

Copyright © 2023 - TriasPolitica.net | All Right Reserved