Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi sorotan publik karena tidak memberikan hormat dengan gestur mengangkat tangan saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan di prosesi pelantikan Menteri Dalam Resuffle Kabinet Merah Putih di Istana, Rabu, 17 September 2025.
Puan hadir di Istana mengenakan busana batik bercorak kuning, merah, dan cokelat. Dalam siaran resmi yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Wakil Presiden, terlihat Puan berdiri tegak di antara jajaran pejabat tinggi negara. Namun, berbeda dengan sejumlah tokoh lain yang mengangkat tangan sebagai simbol penghormatan, Puan hanya berdiri dengan posisi sempurna tanpa memberi hormat secara gestural.
Momen tersebut segera menyebar luas di berbagai platform media sosial. Reaksi publik pun beragam. Sebagian warganet mempertanyakan sikap Puan yang dinilai kurang mencerminkan keteladanan seorang pejabat negara. Sementara itu, sebagian lainnya menilai bahwa berdiri tegap tetap sah sebagai bentuk penghormatan sesuai tata aturan keprotokolan.
“Dia mah bebas bro yg punya negara konoha,” tulis seorang warganet di kolom komentar. Namun, ada pula yang mencoba memberikan perspektif berbeda. “Berdiri tegap saat lagu kebangsaan dinyanyikan itu juga bentuk penghormatan. Tidak semua harus dengan gestur angkat tangan,” ujar akun lain dengan menyertakan rujukan aturan resmi.
Di sisi lain, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menjadi perhatian publik karena tidak hadir dalam prosesi reshuffle kabinet tersebut. Absennya Gibran memunculkan spekulasi dan pertanyaan tersendiri di kalangan masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Puan Maharani maupun pihak DPR RI terkait polemik yang muncul di ruang publik. *