Jakarta, 20 Oktober 2025 — Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri resmi menetapkan selebgram Lisa Mariana sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Penetapan status tersangka tersebut dilakukan pada Minggu pekan lalu, sebagaimana disampaikan oleh Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri, Kombes Rizki Agung Prakoso, pada Minggu (19/10/2025). “Sudah ditetapkan tersangka minggu lalu,” ujar Rizki saat dikonfirmasi.
Bareskrim Polri juga telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Lisa Mariana sebagai tersangka pada Senin (20/10/2025). “Besok LM diperiksa sebagai tersangka,” tambah Rizki.
Sebelumnya, upaya mediasi antara pihak Ridwan Kamil dan Lisa Mariana yang digelar di Bareskrim Polri pada Selasa (23/9/2025) berakhir tanpa kesepakatan. Kuasa hukum Lisa, John Boy Nababan, menyebut proses mediasi tersebut deadlock dan kedua pihak tidak lagi membicarakan opsi damai.
“Yang jelas untuk mediasi deadlock. Jadi karena tidak ada perdamaian, kami serahkan seluruh proses ke Bareskrim. Kita tinggal mengikuti sampai di mana final perkara ini,” ujar John seusai pertemuan di Bareskrim Polri.
Sementara itu, kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butar-butar, menegaskan bahwa sejak awal kliennya memang menolak jalur damai dan memilih untuk melanjutkan proses hukum hingga tuntas.
“Pak Ridwan Kamil lebih menghormati proses hukum yang sedang berlangsung di Bareskrim. Beliau menolak secara tegas mediasi dan memilih melanjutkan proses ini sampai tuntas demi kepastian hukum,” tutur Muslim.
Ia menambahkan, keputusan Ridwan Kamil tersebut diambil bukan hanya untuk membela nama baik pribadi, tetapi juga untuk memberikan efek jera kepada pihak-pihak yang melakukan pencemaran nama baik melalui media sosial.
Kasus ini bermula dari pernyataan Lisa Mariana di media sosial yang diduga mencemarkan nama baik Ridwan Kamil terkait kasus Bank BJB. Dalam salah satu pemeriksaan sebelumnya, Lisa bahkan mengakui sempat menerima sejumlah uang dari Ridwan Kamil, namun konteks dan kebenaran pernyataan tersebut masih dalam penyelidikan penyidik Bareskrim Polri. *
