Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

MASYUMI: HARAPAN KEJAYAAN POLITIK ISLAM

MASYUMI: HARAPAN KEJAYAAN POLITIK ISLAM
Dr. Ahmad Yani SH, MH.
(Ketua Umum Partai Masyumi)

Partai Politik Islam Masyumi adalah Partai Politik berdasarkan Islam. Sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW untuk kemaslahatan hamba-Nya, Islam telah diterjemahkan dalam bentuk pemahaman dan pengamalan yang berkembang terus-menerus sepanjang sejarah. Namun, dalam proses sejarah yang panjang itu seringkali Islam yang ada di tangan umatnya, kehilangan spirit perjuangan dalam bidang politik. Sejarah membuktikan bahwa pada kurun tertentu, Politik Islam mengalami kemunduran dan perpecahan karena munculnya intervensi kekuasaan, umat yang bercerai-berai dan senang dengan kerumunan.

Dalam keadaan kemunduran dan perpecahan itu, maka refleksi terhadap perjuangan politik para pendahulu menjadi penting. Dan karena itu Partai Masyumi membawa konsep “kebangkitan”, sebagai ingatan, akan harapan untuk mengembalikan kejayaan politik Islam.

Kebangkitan (reborn) yang menjadi semangat bagi Masyumi adalah Kebangkitan yang Islami, yang sesuai dengan fungsi syariat Islam sebagai rahmat yang universal. Masyumi berkeyakinan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah agama yang mendorong kebangkitan, dan karena itu ia harus menjadi kekuatan aktual yang menggerakan umat untuk memberi kesaksian atas keunggulan Politik Islam.

Pemahaman dan pengamalan Politik Islam yang sebenarnya tidaklah berimplikasi hanya pada Partai Masyumi dalam mengembangkan organisasi dan anggota- anggotanya, tapi juga pada umat Islam dan masyarakat Indonesia. Artinya kebangkitan Masyumi harus bermakna bagi kemajuan bangsa dan seluruh umat Islam, sebagai perwujudan cita-cita Islam yang rahmatan lilalamin.

*Kebangkitan Masyumi untuk Memajukan Masyarakat, Memerangi Keterbelakangan*

Kebangkitan Masyumi telah menjadi spirit (ruh, energi), sejak Partai Masyumi didirikan oleh Para Ulama dan Cendekiawan Islam Pada Tanggal 7 November 1945 dalam Muktamar Umat Islam Indonesia di Gedung Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kesungguhan Masyumi untuk bangkit, diperlihatkan oleh semangat para anak cucu Masyumi dengan melakukan konsolidasi politik. Masyumi adalah gerakan politik umat Islam yang membawa misi Islam. 

Apabila dipahami dan diamalkan dengan benar, Islam akan melahirkan umat yang unggul dan peradaban yang maju. Islam berasal dari akar kata yang mengandung makna bangkit atau maju, sehingga Islam adalah sesungguhnya agama yang mempertinggi derajat dan memajukan kehidupan manusia, serta memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan kemerosotan akhlak.

Konsep Politik Islam Masyumi meniscayakan adanya Gerakan Dakwah dan pembaharuan politik dalam menjalankan ajaran agama dan menegakkan syariat Islam. Bagi Masyumi, umat Islam harus menjawab dinamika dan tantangan baru yang belum pernah muncul pada masa-masa sebelumnya. Pembaharuan Politik berfungsi memberikan penyelesaian persoalan dan melahirkan gagasan-gagasan baru yang memajukan kehidupan umat, bangsa dan negara.

Dalam menghadapi tantangan dan dinamika politik, aneka sikap telah ditunjukkan oleh umat Islam baik para pendahulu maupun sekarang. Sebagian menunjukkan sikap terbuka terhadap perkembangan dinamika politik tersebut dan meyakini perlunya melakukan pembaharuan gerakan agar tetap mampu menjawab tantangan dan perkembangan politik moderen tanpa merubah ajaran-ajaran dan nilai-nilai dasar agama. Sesungguhnya, pembaharuan bermakna menemukan kembali hakikat agama, kaitanya dalam bidang Politik.

Dalam proses membangkitkan Masyumi, diperlukan upaya mengurai sikap-sikap politik umat Islam Indonesia yang kadang membelenggu pergerakan politik ummat. Perlu dilakukan usaha dan proses untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya memahami Politik Islam sebagai cara untuk memberikan kemaslahatan kepada ummat, bangsa dan negara.

Dalam setiap zaman selalu ada orang atau kelompok yang menyerukan perbaikan (ishlah) atau pembaharuan (tajdid) dalam kehidupan umat Islam. Khusus dalam bidang politik, Masyumi hadir untuk menjalankan misi tersebut. 

*Kebangkitan Masyumi, Kebangkitan Rakyat*

Dalam menjalankan misi itu, Masyumi menempatkan Islam sebagai pijakan, tuntunan dan spirit dalam menapaki perubahan, yang diwujudkan oleh Masyumi dalam bentuk pemikiran, gerakan dan perkhidmatan. Maka pada momentum Tanggal 7 November 2025 kita jadikan sebagai momentum refleksi pergerakan Masyumi setelah kebangkitannya.

Karena itu, kita perlu merefleksikan tiga hal: _Pertama_, untuk membangkitkan kembali politik Islam yang tengah meredup dari pemilu ke pemilu maka Masyumi bangkit untuk berkiprah. Bukan untuk menjadi saingan politik bagi partai Islam yang sudah ada, namun menjadi teman perjuangan untuk menggaet suara umat yang selama ini masih belum sepenuhnya memberikan dukungan kepada partai politik Islam.

Keluarga besar Masyumi terpanggil untuk tampil di panggung politik, setelah melihat semakin kecilnya suara partai politik Islam dalam setiap pemilu semakin menurun. 

Kita semua sudah mengetahui, beberapa partai yang memiliki basis massa Islam mengalami penurunan yang signifkan dalam perolehan suara pemilu 2019 secara keseluruhan dibangding partai sekuler. Secara pribadi saya melihat, penurunan perolehan suara Partai Islam disebabkan oleh ketidakpastian partai Islam dalam memperjuangkan aspirasi umat. Umat berada dalam kebimbangan untuk menjatuhkan pilihan, banyak partai politik tidak memberikan kepastian secara ideologis maupun politik kepada umat. 

Kebimbangan politik dan ideologis menjadi salah satu factor yang membuat umat sulit untuk menjatuhkan pilihan, hingga akhirnya mereka memilih partai politik lain.

Sebaliknya, gelombang kebangkitan dan persatuan umat terus digalakkan. Terbukti dengan munculnya gerakan 411 dan 212 yang mampu menyatukan umat dalam satu panggilan yang sama. Meski gelombang persatuan itu besar, namun tetap tidak akan terakumulasi dalam satu kekuatan politik, kalau partai politik tidak memiliki kejelasan dalam bersikap dan lebih-lebih dalam soal ideology perjuangannya, maka jelas pemilih akan menjadi bimbang.

Akibatnya gelombang persatuan umat itu menjadi sia-sia belaka, karena tidak ada partai yang mengakomodir kepentingan politik dan ideology umat. Karena itu Kebangkitan Masyumi sebagai partai politik Islam dapat dilihat dari factor Politik Islam Indonesia.

_Kedua_, untuk mengikat persatuan dan kesatuan umat, Partai Politik yang menjadi rumah besar umat Islam adalah Masyumi. Partai ini merangkum semua golongan Islam, tidak terkecuali Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persis, Al-Wasliyah, dan lain-lain.

Partai Politik Islam Masyumi telah membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan umat itu nyata, bukan fatamorgana. Pada pemilu tahun 1955 Partai Masyumi berhasil menjadi pemenang Pemilu. Artinya Masyumi mampu membangun kesatuan politik Islam dengan dasar ideology dan cita-cita perjuangannya. Kemenangan itu tentu tidak terlepas dari kejelasan sikap dan ideology politik partai.

Umat tidak bimbang dan ragu untuk menjatuhkan pilihannya, sebab Masyumi selalu istiqomah dalam memperjuangkan aspirasi umat dan tegaknya syariat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketegasan sikap perjuangan itu membuat umat menyatu dalam satu pilihan politik. Karena itu munculnya Masyumi Reborn untuk mengikat kembali semangat persatuan Islam dan spirit perjuangan Masyumi dalam memperjuangkan cita-cita agama dan negara dalam bidang politik.

Selain ikatan ideology dan kesejarahan, juga ikatan biologis keluarga besar Masyumi yang masih begitu setia untuk mempertahankan idealisme dan perjuangan partai itu. Meski telah dipaksa bubar tahun 1960, Partai tersebut telah meninggalkan warisan sejarah politik yang menjadi teladan dan melahirkan generasi-generasi yang banyak.

Untuk merangkum semua itu, maka Masyumi memanggil kembali dalam ikatan Ideologis, Biologis dan Sejarah untuk keluarga besar Masyumi dan umat Islam seluruhnya dalam satu ikatan perjuangan politik.

_Ketiga_, untuk meluruskan
Kondisi perpolitikan Indonesia sudah mencapai tahap akhir politik pragmatis. Banyak pimpinan Parpol yang terpilih hanya menjadi perpanjangan tangan pemodal, tidak berdasarkan kemampuan dan kelebihan, tetapi berdasarkan ongkos Politik. Bahkan ada yang kelihatan horror dari apa yang dikatakan yang menjadi diskursus kita selama ini, bahwa untuk menguasai Indonesia tidak perlu lagi mengirim kapal atau bom, cukup kuasai partai politik.

Artinya ada kegelisahan bahwa partai politik yang ada sudah semakin memperlihatkan pragmatism yang akut. Bahkan demokrasi menjadi milik oligarki ekonomi dengan menguasai partai politik yang pragmatis.

Dengan demikian cukong-cukong dan pemilik modal tidak perlu lagi untuk menghabiskan energinya bertarung secara terbuka, cukup dengan uang mereka bisa menguasai Indonesia. Sederhana, tetapi sangat nyata terjadi.

Dalam kondisi partai Politik yang demikian itu, maka Masyumi sebagai partai Politik Islam Ideologis bertekad untuk bangkit kembali mewujudkan kedaulatan Indonesia dalam bidang Politik. Menghalau pragmatism dalam politik dan berjuang mewujudkan politik yang bermartabat dan adil.

Oleh Karena itu, dalam krisis Partai Politik Islam, perlu untuk mengikat kembali kekuatan politik Islam dengan Masyumi, untuk mewujudkan cita-cita politik yang adil dan bermartabat, tidak pragmatis tetapi lebih mementingkan ideology daripada uang dan kekuasaan semata.

Itulah tekad yang kembali muncul di tengah kader dan simpatisan Masyumi untuk kembali menghidupkan perjuangan Masyumi sebagai partai Politik Islam. Insaa Allah jalan menuju kemenangan umat dan agama dalam bidang politik akan tercapai apabila semua bangkit, bersatu mengikat diri untuk meluruskan kiblat politik Indonesia, menuju negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.
 
Sebagai penutup mari saya mengutip Al-Quran surah As-Saff Ayat 4 :

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Qs. As- Shaff ayat 4).
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram TriasPolitica.net, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Ads Bottom

Copyright © 2023 - TriasPolitica.net | All Right Reserved