Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo, Ardianto Kuswinarno, menegaskan penolakannya terhadap rencana Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, untuk bergabung ke Partai Gerindra. Sikap tersebut, menurut Ardianto, selaras dengan suara sejumlah pengurus dan kader Gerindra di daerah lain yang juga menolak kehadiran Budi Arie.
Ardianto menyatakan bahwa Gerindra memiliki struktur kader yang solid dan militan. Ia khawatir masuknya Budi Arie justru dapat mengganggu keseimbangan internal serta nilai-nilai dasar partai yang selama ini dijaga oleh para kader.
“Solo sendiri juga sama (menolak), tidak begitu bisa menerima, Budi Arie Projo masuk Gerindra,” ujar Ardianto saat ditemui wartawan, Selasa (11/11/2025).
Dinilai Berpotensi Ganggu Stabilitas Internal
Ardianto menilai kekuatan kader Gerindra saat ini sudah sangat kuat dan memiliki loyalitas tinggi terhadap garis perjuangan partai. Karena itu, ia memandang bergabungnya Budi Arie dapat menimbulkan gesekan, terutama karena latar belakang kedekatan Budi dengan organisasi relawan.
“Gerindra sudah punya kader militan melebihi Projo itu. Budi kalau masuk bisa merusak tatanan partai. Karena dia punya pemikiran berbeda dengan AD/ART Gerindra,” tegasnya.
Ia menambahkan, langkah Budi yang ingin bergabung memberi kesan bahwa mantan Menteri Koperasi tersebut memiliki pengaruh politik yang besar. Namun justru hal itulah yang dianggap berpotensi menciptakan ketegangan dan konflik internal.
“Masuknya dia seolah-olah punya power tinggi. Saya tidak setuju sekali, Budi masuk Gerindra karena levelnya sudah berbeda,” lanjutnya.
Akan Sampaikan Sikap ke DPP
Ardianto menegaskan bahwa penolakan tersebut bukan sikap pribadi, melainkan hasil pembahasan bersama jajaran pengurus Gerindra Solo. Sikap ini, menurutnya, akan segera disampaikan kepada pengurus DPP di Jakarta.
“Kalau saya Ketua DPC Solo menolak, maka badan partai secara umum dan kader pengurus ikut menolak. Ini akan disampaikan ke DPP Gerindra,” katanya.
Budi Arie: Masih Menunggu Keputusan Resmi
Sebelumnya, Budi Arie kembali terpilih menjadi Ketua Umum Projo untuk periode 2025–2030. Seusai Rakernas Projo, ia mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
“Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra,” ujar Budi Arie dalam acara Rakernas di Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Namun, ia mengakui bahwa hingga kini belum ada keputusan resmi dari pihak Gerindra terkait rencananya tersebut.
“Saya masih menunggu keputusan dari partai,” ujarnya. *
