Gaza, Palestina – Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Dr. Marwan al-Sultan, dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel, Kamis malam (3/7/2025). Serangan tersebut menghantam langsung kamar tidurnya di Kota Gaza, menewaskan Marwan di tempat, sementara seluruh bagian rumah lainnya tetap utuh.
Putri almarhum, Lubna al-Sultan, menjadi saksi mata peristiwa memilukan itu. Dalam wawancara dengan The Associated Press, ia mengungkapkan bahwa rudal yang ditembakkan dari jet tempur F-16 menghantam tepat di kamar ayahnya.
"Rudal F-16 menargetkan kamarnya tepat di tempatnya, tepat di atasnya. Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamarnya, yang terkena rudal. Ayah saya menjadi martir di sana," ujar Lubna dengan suara pilu.
Lebih lanjut, Lubna menegaskan bahwa ayahnya bukan bagian dari kelompok politik manapun. “Dia tidak berafiliasi dengan gerakan atau apa pun, dia hanya khawatir terhadap pasien yang dia rawat selama perang,” ungkapnya.
Dr. Marwan dikenal luas sebagai dokter yang berdedikasi dalam melayani para korban luka akibat agresi yang terus berlangsung di Gaza. Dalam pernyataan resminya, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut Marwan sebagai simbol keteguhan dan kasih sayang di tengah kehancuran.
"Kariernya penuh ketulusan, bahkan dalam saat-saat paling berat yang dialami rakyat kami," demikian pernyataan kementerian.
Serangan ini terjadi di tengah pernyataan militer Israel yang mengklaim bahwa mereka menargetkan “teroris utama Hamas” di Kota Gaza. Namun hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Israel terkait kematian Marwan al-Sultan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) hanya menyatakan bahwa kerugian sipil yang tidak terlibat masih dalam proses peninjauan, dan menuduh Hamas menggunakan infrastruktur sipil sebagai tameng manusia.
Sejak Rumah Sakit Indonesia tidak lagi beroperasi akibat kerusakan parah dan serangan berulang, Marwan diketahui tetap bertahan di Gaza. Ia terus memberikan layanan medis meski di tengah keterbatasan dan ancaman serangan. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat ini tidak ada satu pun rumah sakit yang masih berfungsi di wilayah Gaza utara.
Kementerian Kesehatan Gaza menuduh Israel secara sistematis menargetkan tenaga medis dan fasilitas kemanusiaan. Serangan yang menewaskan Dr. Marwan al-Sultan menambah panjang daftar korban dari kalangan profesional medis yang gugur selama konflik yang terus memanas di wilayah tersebut.
Sumber : AP | Weblink : https://apnews.com/video/funeral-prayers-for-senior-palestinian-doctor-killed-in-israeli-strike-213c35d45f554418b0d58d9d2b0aaf00