Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ferry Irwandi Tanggapi Sentilan Anggota DPR soal Sok Paling Rp10 Miliar

Jakarta — Kreator konten sekaligus CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, memberikan tanggapan atas dugaan sindiran Anggota DPR RI Endipat Wijaya terkait penggalangan donasi bencana Sumatra yang berhasil dihimpunnya bersama Kitabisa.com sebesar Rp10 miliar. Ferry menegaskan bahwa dirinya tidak merasa marah ataupun tersinggung karena justru mendapat dukungan besar dari masyarakat.

Ferry menyampaikan melalui unggahan di akun Instagramnya, @irwandiferry, pada Selasa (9/12/2025), bahwa respons publik yang masif membuatnya tidak memiliki ruang untuk merasa kesal. 

“Soal perkataan pak dewan, buat temen-temen yang nanya, saya sama sekali tidak merasa amarah dan kesal. Berkat dukungan luar biasa kawan-kawan semua, yang masif sekali dan tidak berhenti, enggak ada orang yang bisa merasa kesal dan marah ketika mendapatkan dukungan sebesar ini,” tulisnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Endipat telah menghubunginya secara pribadi untuk menyampaikan permintaan maaf. Ferry menerima permintaan maaf tersebut demi menghindari polemik berkepanjangan di tengah situasi bencana. 

“Beliau sudah menghubungi saya secara personal dan minta maaf, saya juga menerima itu karena tidak ada niat memelihara konflik di situasi seperti sekarang,” ujarnya.

Ferry menambahkan bahwa ia telah menyampaikan sejumlah kebutuhan yang diperlukan masyarakat di lapangan kepada Endipat. Menurut Ferry, masukan tersebut diterima dengan baik oleh anggota legislatif tersebut. 

“Saya juga sudah sampaikan beberapa concern dan kebutuhan masyarakat di lapangan dan beliau menerima,” katanya.

Sebelumnya, Endipat Wijaya, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, menuai sorotan publik usai komentarnya dalam Rapat Kerja Komisi I bersama Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, di Senayan, Jakarta, Senin (8/12). 

Dalam pernyataannya, Endipat menyinggung pihak yang menurutnya “datang sekali” ke lokasi bencana dan terlihat seolah bekerja paling keras, sementara pemerintah telah menyalurkan bantuan yang disebutnya mencapai triliunan rupiah.

“Orang yang cuma datang sekali seolah-olah paling bekerja di Aceh, padahal negara sudah hadir dari awal. Ada orang baru datang, baru bikin satu posko ngomong pemerintah enggak ada. Padahal pemerintah sudah bikin ratusan posko,” ujar Endipat dalam rapat tersebut.

Ia juga membandingkan donasi warga senilai Rp10 miliar dengan bantuan pemerintah yang menurutnya jauh lebih besar. Endipat kemudian meminta Komdigi untuk lebih aktif menyebarkan informasi mengenai kerja pemerintah agar tidak kalah dengan konten viral di media sosial.

“Orang per orang cuma nyumbang Rp10 miliar, negara sudah triliunan ke Aceh itu. Jadi ini mohon jadi perhatian agar tidak ada lagi informasi seolah-olah negara tidak hadir,” tambahnya.

Endipat berharap Komdigi dapat lebih sensitif terhadap isu nasional dan mampu mengamplifikasi capaian pemerintah agar lebih mudah diterima publik. Menurutnya, penyebaran informasi tersebut penting untuk mencegah kesalahpahaman terkait kehadiran negara dalam penanggulangan bencana. *

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram TriasPolitica.net, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Ads Bottom

Copyright © 2023 - TriasPolitica.net | All Right Reserved