ACEH SELATAN – Foto-foto Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, yang berada di Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah di tengah kondisi banjir yang melanda wilayahnya memicu polemik dan kritik luas di media sosial. Unggahan tersebut muncul ketika sebagian besar kecamatan di Aceh Selatan masih berjibaku dengan banjir bandang dan longsor, sementara sebagian warga terpaksa mengungsi.
Foto keberangkatan Mirwan MS bersama istrinya diketahui dari tangkapan layar akun Instagram sebuah agen perjalanan, @almisbahtravel_aceh. Dalam foto itu, keduanya tampak berpose dengan latar Tanah Suci. Keterangan unggahan tersebut mengisyaratkan bahwa keberangkatan mereka bertepatan dengan ulang tahun sang istri.
“Barakallah fii umrik ibu @devinafisahmirwan.official. Terima kasih telah mempercayakan perjalanan umroh bersama almisbah. Semoga menjadi umrah mabrur dan segala hajat dikabulkan,” demikian bunyi caption pada tangkapan layar unggahan agen perjalanan tersebut, yang kemudian diunggah ulang oleh akun Threads @darwis_sampe, Jumat (5/12/2025).
Unggahan ini kemudian viral dan menjadi bahan perbincangan warganet. Banyak yang mempertanyakan prioritas sang kepala daerah yang memilih beribadah umrah saat daerahnya sedang mengalami bencana besar.
“Bupati Aceh Selatan H Mirwan MS lebih memilih Umroh dibandingkan mengurus warganya yang sedang dilanda musibah banjir,” tulis akun yang mengunggah ulang foto tersebut. “Sejumlah pihak menilai tindakan bupati Aceh Selatan tidak peka terhadap situasi Aceh Selatan dan kondisi Aceh pada umumnya.”
Di berbagai platform media sosial, warganet menyerukan kritik serupa. Akun @desi_ramadayani95 menuliskan, “Pak apa benar bapak lagi umroh? Aku harap itu hoaks ya pak. Mana mungkin bapak ninggalin masyarakatnya lagi dapat musibah.”
Polemik semakin menguat setelah beredar dokumen resmi Pemkab Aceh Selatan bernomor 360/1315/2025 yang ditandatangani Mirwan MS. Surat tersebut menyatakan bahwa pemerintah daerah tidak sanggup menangani situasi darurat tanpa dukungan Pemerintah Aceh. Dokumen itu memuat daftar kerusakan dan dampak besar bencana di 11 kecamatan, mulai dari akses transportasi yang terputus, layanan publik yang lumpuh, hingga kerusakan sanitasi, irigasi, dan terganggunya layanan kesehatan.
Kontras antara permohonan bantuan resmi terkait darurat bencana dan keberangkatan Mirwan ke luar negeri untuk beribadah menjadi sorotan utama publik. Kritik mengemuka bahwa keputusan tersebut tidak selaras dengan urgensi situasi yang dihadapi masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Bupati Aceh Selatan terkait polemik tersebut. Namun, dari unggahan di akun media sosial pribadinya, Mirwan sempat memposting kunjungannya ke wilayah terdampak banjir di Trumon beberapa hari sebelumnya.
“Alhamdulillah, 4 hari yang lalu saya turun langsung ke lokasi banjir yang ada di Trumon, Aceh Selatan. Alhamdulillah, kondisi di sana sudah membaik dan banjirnya tidak separah kabupaten lain. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT,” tulisnya.
Meski demikian, foto keberangkatan umrah yang beredar tetap menimbulkan pertanyaan besar di publik mengenai sensitivitas dan prioritas pemimpin daerah dalam menghadapi bencana. *






